Orang Batak Keturunan Yahudi?
Halaman 1 dari 1
Orang Batak Keturunan Yahudi?
PERTANYAAN di atas seketika timbul dalam benak penulis saat mengunjungi beberapa stand di sebuah acara pameran benda-benda Alkitab yang diselenggarakan selama empat hari (8 - 11 April) di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam pameran ini, diperlihatkan berbagai benda-benda berupa replika (tiruan) yang dulu pernah digunakan atau ada di masa-masa Alkitab. Seperti pedang Raja Salomo, benda-benda Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scroll), perahu Nabi Nuh, koin perak yang diterima Yudas untuk “penjualan” diri Yesus, dsb. Tetapi, semua itu hanya berupa replika. Benda aslinya tentu ada di museum di Israel.
Kembali ke topik awal. Penyebab penulis hingga sampai pada pertanyaan “lucu” di atas adalah karena adanya tradisi/budaya masyarakat Yahudi yang mirip-mirip budaya atau tradisi Batak. Salah satu (yang dipamerkan) adalah “kain kabung”. Kain ini digunakan menutupi kepala jika sedang mengalami musibah.
Dalam masyarakat Batak, kepada laki-laki atau perempuan yang kematian istri/suami, dikenakan ulos (kain khas Batak) sebagai penutup kepala. Acara ini sangat mengharukan karena dikenakan di depan jenazah.
Hal kedua adalah “ossuary” atau peti mati. Bagi warga Israel, ini disebut peti mati kedua. Setelah daging jenazah terlepas dari tulang, pihak keluarga memindahkan tulang-belulang ini ke peti ini. Acara ini dilakukan tentu setelah beberapa tahun jenazah di dalam kubur. Selanjutnya peti ossuary ini dimasukkan ke dalam sebuah gua.
Lalu apa persamaannya dengan adat Batak? Di masyarakat Batak ada upacara “menggali tulang belulang”. Tapi hanya jenazah orang tua yang semasa hidup punya keturunan yang layak mendapat kehormatan ini. Biasanya diadakan pesta berhari-hari untuk acara yang dilakukan di Tanah Batak ini.
Dan setelah semua tulang itu ditemukan dan dibersihkan, selanjutnya dimasukkan kembali ke peti yang baru, untuk kemudian dimasukkan ke sebuah makam (tidak dikubur lagi). Di dalam makam itu bisa terdapat banyak peti berisi tulang belulang.
Kedua kemiripan tradisi inilah yang membuat saya bertanya-tanya tentang kemungkinan kedua etinis ini punya kaitan? Atau mungkin saya hanya terburu-buru menarik kesimpulan? Mungkin ada suku lain yang punya tradisi serupa, sehingga saya tidak perlu lagi beranggapan kalau Batak dan Yahudi itu ada kaitan
Dalam pameran ini, diperlihatkan berbagai benda-benda berupa replika (tiruan) yang dulu pernah digunakan atau ada di masa-masa Alkitab. Seperti pedang Raja Salomo, benda-benda Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scroll), perahu Nabi Nuh, koin perak yang diterima Yudas untuk “penjualan” diri Yesus, dsb. Tetapi, semua itu hanya berupa replika. Benda aslinya tentu ada di museum di Israel.
Kembali ke topik awal. Penyebab penulis hingga sampai pada pertanyaan “lucu” di atas adalah karena adanya tradisi/budaya masyarakat Yahudi yang mirip-mirip budaya atau tradisi Batak. Salah satu (yang dipamerkan) adalah “kain kabung”. Kain ini digunakan menutupi kepala jika sedang mengalami musibah.
Dalam masyarakat Batak, kepada laki-laki atau perempuan yang kematian istri/suami, dikenakan ulos (kain khas Batak) sebagai penutup kepala. Acara ini sangat mengharukan karena dikenakan di depan jenazah.
Hal kedua adalah “ossuary” atau peti mati. Bagi warga Israel, ini disebut peti mati kedua. Setelah daging jenazah terlepas dari tulang, pihak keluarga memindahkan tulang-belulang ini ke peti ini. Acara ini dilakukan tentu setelah beberapa tahun jenazah di dalam kubur. Selanjutnya peti ossuary ini dimasukkan ke dalam sebuah gua.
Lalu apa persamaannya dengan adat Batak? Di masyarakat Batak ada upacara “menggali tulang belulang”. Tapi hanya jenazah orang tua yang semasa hidup punya keturunan yang layak mendapat kehormatan ini. Biasanya diadakan pesta berhari-hari untuk acara yang dilakukan di Tanah Batak ini.
Dan setelah semua tulang itu ditemukan dan dibersihkan, selanjutnya dimasukkan kembali ke peti yang baru, untuk kemudian dimasukkan ke sebuah makam (tidak dikubur lagi). Di dalam makam itu bisa terdapat banyak peti berisi tulang belulang.
Kedua kemiripan tradisi inilah yang membuat saya bertanya-tanya tentang kemungkinan kedua etinis ini punya kaitan? Atau mungkin saya hanya terburu-buru menarik kesimpulan? Mungkin ada suku lain yang punya tradisi serupa, sehingga saya tidak perlu lagi beranggapan kalau Batak dan Yahudi itu ada kaitan
Similar topics
» Seni dan Budaya Orang Batak
» Tondi - Menurut Orang Batak
» Sahala - Menurut Orang Batak
» (Video Batak) Batak Kids Mossak / Silat Batak
» Silsilah dan Sejarah Marga Batak dari Raja Batak
» Tondi - Menurut Orang Batak
» Sahala - Menurut Orang Batak
» (Video Batak) Batak Kids Mossak / Silat Batak
» Silsilah dan Sejarah Marga Batak dari Raja Batak
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Wed Jul 30, 2014 11:44 am by asinabutar
» Cara Hack Char PB Orang Lain
Sun Feb 17, 2013 12:49 pm by Admin
» Cara Hack Char PB Orang Lain
Sun Feb 17, 2013 12:36 pm by Admin
» Pusaka Batu Hobon
Fri Feb 15, 2013 10:06 am by Admin
» (Video Batak) Batak Kids Mossak / Silat Batak
Fri Feb 15, 2013 9:51 am by Admin
» Guru Saman - Jagoan Batak dari Karo
Fri Feb 15, 2013 9:46 am by Admin
» Ilmu Spiritual Batak
Fri Feb 15, 2013 9:37 am by Admin
» Pedang Batak Karo
Fri Feb 15, 2013 9:32 am by Admin
» Orang Batak Keturunan Yahudi?
Fri Feb 15, 2013 9:24 am by Admin